A. Penjelasan Deskripsi Sekolah & Perangkatnya
·
Nama sekolah :
SMP/SMA SWASTA METHODIST-2
·
Alamat : Jalan M.H. Thamrin No.96 Medan
20212 Sumatera Utara
·
Tel : (+62-61) 4565281, 4563662, 4558540
·
Fax : (+62-61) 4567246
·
Uang
sekolah : Rp 480.000,-
·
Fasilitas sekolah
:
Ruang kelasber-AC
|
Aula
|
Lapangan Basket
|
Ruang UKS
|
Tempat Fotokopi
|
LapanganVoli
|
Perpustakaan
|
Kantin
|
Ruang Lab Fisika, Kimia, Biologi
|
B.
Uraian Objektif Observasi
o Tanggal Observasi :
24 Mei 2013
o Waktu :
07.30 – 10.00 (150 menit)
o Pembagian :
Tidak ada pembagian tugas yang spesifik. Proses wawancara, observasi, dan dokumentasi
dilakukanbersama-sama. Hanya satu orang dari kelompok kami yang tidak bisa hadir
mengikuti obervasi karena alasan tertentu.
o Narasumber
: Pak Manurung (Guru BK SMA )
Pak J.B.H Malau (Guru SMA)
Pak J.B.H Malau (Guru SMA)
o Suasana observasi
: Proses observasi berlangsung sangat lancar.
Guru-guru disana pun sangat ramah dan sangat terbuka kepada observer. Walaupun
observerasi yang dialkukan di dalam kelas
tidak lama, informasi yang diperlukan dapat diperoleh secara maksimal dengan bantuan beberapa narasumber. Murid-murid
disana pun sangat ramah, terbuka dan membantu.
C. Hasil Observasi
·
Konsep E-learning
Sekolah
yang kami observasi telah menggunakan program e-learning sekitar 6 – 7 tahun. Program yang diterapkan terdiri
dari program online dan offline. Untuk program offline nya berupa penggunaan proyektor
yang disediakan oleh pihak sekolah . Fungsi utama dari proyektor ini yaitu
menampilkan materi pelajaran yang telah disiapkan guru sebelumnya dalam bentuk slide powerpoint, yang berfungsi
mempermudah proses belajar mengajar. Selain itu, juga digunakan pada saat
ujian, dimana soal ditampilkan secara otomatis dan guru dapat menagawasi secara
penuh.
Program
online belum digunakan secara luas,
melainkan hanya oleh beberapa guru. Penggunaannya yaitu pemberian link tertentu di media sosial dimana
murid dapat berhubungan dengan guru yang menggunakan program ini. Link tersebut diberikan untuk murid
mengunduh materi yang telah ditentukan untuk materi belajar di rumah. Program
online ini tidak diterapkan untuk belajar di sekolah karena adanya larangan
bagi murid untuk membawa atau menggunakan alat komunikasi dalam bentuk apapun. Munculnya
peraturan ini dikarenakan banyaknya penyalahgunaan oleh murid-murid mereka.
Pihak sekolah menyatakan bahwa
pengguna IPTEK sebenarnya sangat membantu proses belajar siswa, tetapi malah
banyak disalahgunakan. Alat komunikasi yang diharapkan membantu proses belajar
ternyata malah mengganggu proses belajar. Banyak murid yang ketahuan
berpura-pura belajar namun sebenarnya bermain game dengan alat komunikasi yang
mereka miliki.
·
Teori Belajar
Berkaitan
dengan teori belajar, sekolah yang kami observasi sejalan dengan teori belajar humanistik
dan behavioral khususnya konsep reinforcement
positive. Pihak sekolah menyatakan bahwa murid – muridnya diberi kebebasan
dalam memilih program studi yang diinginkannya, sesuai minat dan kemampuannya.
Hal itu tercermin dalam pemilihan jurusan berdasarkan minat siswa masing –
masing. Selain itu, murid – murid juga diberi kebebasan mengembangkan minat, potensi
dan bakat mereka masing- masing dalam berbagai jenis ekstrakulikuler yang ada.
Teori
belajar lain yang sangat berperan yaitu teori belajar behavioral. Berupa
pemberian reward sebagai reinforcement positive bagi murid-muridnya
yang berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik seperti olahraga.
Untuk siswa berprestasi di bidang akademis, siswa diberikan penghargaan berupa
sertifikat yang nantinya akan berguna bagi siswa di kedepannya, misalnya dalam
pendaftaran universitas. Sedangkan untuk murid yang berprestasi dalam bidang
bakat seperti olahraga, diberikan medali sebagai penghargaan bagi mereka.
Pemberian medali tersebut oleh pihak sekolah dikatakan sebagai penghargaan diri
agar murid yang kurang berprestasi di bidang akademis pun dapat bangga pada
diri mereka sendiri.
·
Motivasi
Dari
pihak sekolah sendiri menyatakan bahwa motivasi belajar murid zaman sekarang
sudah sangat rendah. Karena itu, perlu adanya usaha guru untuk meningkatkan
kembali motivasi belajar murid-muridnya. Salah satu cara yang diterapkan yaitu
berupa program e-learning. Contohnya pembelajaran
yang menggunakan proyektor dalam mata pelajaran matematika, fisika, biologi ,
sejarah, atau sosiologi dimana pembelajarannya menampilkan gambar-gambar unik yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
Motivasi murid untuk belajar tidak
lagi sepenuhnya karena ingin memahami materi yang dipelajari. Kebanyakan murid
belajar keras hanya dengan tujuan bisa menyelesaikan ujian dan dapat melewati
nilai batas minimum. Motivasi belajar murid lebih kepada motivasi ekstrinsik
berupa nilai ujian dan bukan lagi motivasi intrinsic untuk memperoleh
pemahaman. Tujuan yang ingin dicapai murid berpindah dari mastery goal menjadi performance
goal.
Motivasi
belajar murid cenderung sejalan dengan teori behavioral. Dimana murid belajar
untuk mendapatkan nilai bagus dan kemudian mendapatkan penghargaan. Atau
belajar agar tidak dimarahi orang tua di rumah.
·
Orientasi Belajar
Proses belajar mengajar di sekolah
ini menerapkan kedua metode Teacher
Centered Learning (TCL) dan
Student-Centered Learning (SCL) . Namun masih lebih berfokus pada metode TCL.
Penerapan metode TCL yaitu guru
yang memberikan dan mengajarkan materi pembelajaran secara total. Guru
mengharapkan murid-muridnya dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diukur dari
ujian yang diadakan. Guru yang mengontrol proses belajar di kelas sehingga
gangguan yang mungkin muncul dapat dihindari. Metode TCL ini kadang melibatkan
proses e-learning dan kadang tidak. Ada
guru yang menjelaskan materi dengan bantuan slide powerpoint dan ada yang masih
menggunakan cara tradisional berupa lisan atau ditulis di papan tulis.
Untuk penerapan SCL , murid – murid
diberikan tugas untuk membahas materi yang telah ditentukan, mendiskusikan
materi dan mempresentasikannya di depan kelas. Guru hanya menentukan topic ,
mendengarkan presentasi dan diskusi murid serta memberikan feedback di akhir kelas, untuk menjelaskan kembali hal - hal yang
perlu dijelaskan. Selain itu, terdapat juga program belajar sendiri dari slide
yang telah disiapkan oleh guru. Slide ditampilkan secara otomatis, murid
melihat, mendengarkan materi dan mengerjakan soal yang telah dijelaskan dengan
slide tadi. Peran guru yaitu menjelaskan kembali ketika ada penjelasan dari
slide yang tidak dapat dipahami oleh murid-muridnya.
·
Manajemen Kelas
Setiap kelas terdiri
dari 40-45 orang dengan pertimbangan jumlah murid yang terlalu banyak untuk
ukuran kelas kecil dapat menurunkan konsentrasi belajar murid – murid yang ada
di dalamnya. Penataan ruangan kelas berupa gaya auditorium, dimana guru berada
di depan kelas dan semua murid duduk menghadap guru.
D.
Kesimpulan
Sekolah yang telah menerapkan
e-learning pada dasarnya mempermudah proses belajar mengajar di dalam kelas. Keuntungannya
bagi guru yaitu bahwa ia tidak perlu mendikte atau menulis seluruh catatan atau
materi yang ingin dijelaskan. Hal ini tertentu saja menghemat energi guru di
kelas. Akan tetapi, sebelum kelas dimulai, guru harus terlebih dahulu
menyiapkan materi dalam komputernya sehingga dapat ditampilkan di kelas.
Keuntungannya bagi
murid yaitu murid tidak akan merasa bosan karena adanya proses visualisasi yang
terlibat ketika mempelajari suatu pelajaran yang ditampilkan melalui slide .
Proses belajar seperti ini bagi murid lebih mudah dan menyenangkan. Ini
dikarenakan munculnya gambar-gambar akan pelajaran yang sedang dipelajari, sehingga pelajaran tersebut tidak terkesan
abstrak. Dengan cara seperti ini, murid akan lebih menyukai pelajaran yang
dipelajari dan meningkatkan motivasi belajar siswa.
Akan tetapi, dalam pelaksanaanya, khususnya program online, pihak sekolah harus memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Contohnya untuk pengambilan materi secara online. Ketika ada murid yang tidak menyelesaikan tugas tersebut, ada kemungkinan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya gangguan pada jaringan internet. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa jaringan internet kita masih banyak gangguannya.
E. Testimoni
Pertama sekali saya ucapkan terima kasih pada dosen-dosen pengampu dan juga pihak sekolah Methodist - 2 atas izinnya sehingga saya dan kawan-kawan dapat melakukan tugas observasi untuk pertama kalinya. sebagaimana yang kita ketahui bahwa observasi merupakan hal penting yang harus kita kuasai sebagai calon psikolog. Dimana hal yang paling penting yaitu melakukan observasi secara objektif tanpak memasukkan pendapat pribadi dalam intepretasi hasil observasi.
Perencaan akan tugas observasi ini agak tergesa-gesa. dikarenakan izin observasi di sekolah hanya dapat diperoleh setelah izin dari fakultas keluar. Selain itu, jadwal sekolah yang sudah memasuki masa ujian sehingga observasi harus dilakukakan secepat mungkin.
Pelaksanaan observasi saya dan teman-teman berjalan cukup lancar. Hanya ada salah satu teman kelompok kami yang tidak dapat hadir. Pihak sekolah sangatlah terbuka dan menerima serta banyak membantu dalam memberikan informasi yang kami perlukan. meskipun kami tidak boleh melakukan observasi di dalam kelas terlalu lama, (dikarenakan takut mengganggu proses belajar menjelang ujian akhir), kami memperoleh informasi yang kami perlukan.
No comments:
Post a Comment